0816-4946-1181

admin@pusatdamai.desa.id

Permohonan Online

Anda dapat mengajukan secara permohonan online

Produk Warga

Jelajahi produk lokal buatan dari para warga kami untuk Anda

Lapor/Aduan/Saran

Anda dapat melaporkan aduan dan memberi saran maupun kritik

Cara Lansia di Desa Pusat Damai Jalani Hari Senja

Wisma Tabor di Desa Pusat Damai, Kecamatan Parindu, menjadi tempat bagi sekitar 30-an penyandang lanjut usia (lansia), untuk menggelar pertemuan rutin. Seperti tampak pada Rabu (12/04/2023), para lansia ini berjumpa kembali untuk membicarakan berbagai kegiatan mengisi hari-hari mereka.

Menjalani masa-masa tua, para mereka memilih hidup berkomunitas. Dan agar berbagai kegiatan tertata baik, mereka menamai komunitas ini sebagai “Lansia Simeon-Hanna”.

Komunitas Lansia Simeon-Hanna berada di lingkungan Gereja Katolik Paroki Pusat Damai. Simeon dan Hanna merupakan dua tokoh lansia di masa awal kelahiran Yesus, sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Suci.

Ketokohan Simeon dan Hanna yang tetap tegar dan penuh hikmat dalam doa, menjadikan suntikan semangat bagi para lansia di Paroki Pusat Damai ini. Mereka tetap bertekad untuk mengisi hari-hari senja secara produktif.

Ketua Komunitas Lansia Simeon-Hanna Paroki Pusat Damai, Engelbertus Acang, menyebut, ada semacam shyndrome bagi penyandang lansia yang hendak mereka lawan. Shyndrome itu misalnya, perasaan tidak berguna, tidak merasa tidak berharga dan hilangnya semangat.

“Sering orang kalau sudah pensiun, makin tua, merasa tidak berguna. Komunitas ini ada untuk saling memberi semangat, saling berbagi, saling menggembirakan, saling menghibur,” kata Engelbertus Acang.

Dia menyebut, adanya komunitas lansia ini telah memberi warna baru di wilayah tersebut. Sebab, membuka peluang para penyandang lansia untuk kembali menemukan semangat hidup, melalui berbagai kegiatan, sehingga tidak tenggelam dalam kesendirian.

“Kalau tidak ada komunitas ini, mungkin kami para lansia tidak pernah saling bertemu. Dengan begini kan, jadi gembira. Selain itu punya tekat, semangat. Menjadi lansia, kalau masih bisa berbuat seusuatu, bebuatlah, sebelum kita dipanggil Tuhan,” ucap Engelbertus Acang.

Cara Lansia Jalani Hari Senja

Komunitas ini menjadikan para anggotanya selalu memiliki harapan untuk menjalani hari-hari tua dengan gembira. Bisa bertemu sesama mereka, saling bercerita, dan menyemangati. Melalui komunitas pula, mereka bisa menyusun rencana kegiatan, yang masih memungkinkan untuk mereka lalukan dalam kondisi umur mereka.

Dalam pertemuan rutin Rabu itu, Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, turut hadir di tengah-tengah mereka. Yohanes mengatakan, perhatian dan kasih sayang tetap menjadi kebutuhan bagi para lansia, yang harus muncul dari keluarga, anak-cucu, bahkan lingkungan sekitar.

Apalagi, beberapa lansia yang saat ini masih ada, telah berjasa di waktu produktif dulu untuk kemajuan daerah.

“Bagaimanapun setiap manusia pasti ada akhirnya. Saya harap waktu yang masih Tuhan berikan, manfaatkan untuk bergembira, bersukacita dengan sahabat, anak-cucu,” kata Yohanes.

Pemerintah kabupatan, tambah Yohanes, senantiasa memberi perhatian pada kalangan lansia melalui berbagai program. Sebab, pemerintah turut bertanggungjawab memastikan para lansia menjalani hari-harinya dengan penuh semangat.

“Saya sangat menaruh perhatian dengan lansia. Kita harus hargai, hormati mereka, agar tidak merasa tersingkirkan. Adanya perhatian itu, mereka menjadi lebih kuat, lebih sehat semangat menjalani hari-hari tua, sampai saatnya Tuhan memanggil,” tutur Yohanes.

sumber di sini

Label:

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca artikel lainnya